Jakarta — Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) sukses menuntaskan perhelatan Reviu Persiapan Sertifikasi Auditor Forensik (Certified Forensic Auditor/CFrA) yang berlangsung intensif selama tiga hari, mulai dari tanggal 30 September hingga 2 Oktober 2025.


Kegiatan strategis ini menarik partisipasi dari 20 peserta yang mewakili spektrum luas institusi di Indonesia. Peserta datang dari entitas kunci sektor publik dan korporasi, termasuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, BPK Kalimantan Timur, Inspektorat Kota Tangerang Selatan, serta perusahaan terkemuka seperti Bank Mandiri, Elnusa, PT Tamaris Hydro, dan Medco E&P Indonesia. Turut hadir pula perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kantor Jasa Akuntan (KJA) Hary Prio Prakoso.

Selama periode reviu, para peserta mendapatkan pembekalan komprehensif yang mengulas delapan materi utama yang esensial dalam praktik audit forensik: Pencegahan Fraud, Teknik dan Bukti Audit, Teknik Wawancara, Penghitungan Kerugian Keuangan Negara, Pemberian Keterangan Ahli, Data Analitik, Digital Forensik, Penelusuran Aset.

Metode pelatihan yang diterapkan tidak hanya berfokus pada kerangka teoretis, namun secara khusus menekankan pada diskusi mendalam, pemecahan studi kasus nyata, serta praktik langsung untuk memperkuat kecakapan investigatif peserta. Pendekatan holistik ini bertujuan memastikan peserta mampu mengintegrasikan pengetahuan akademis dengan pengalaman lapangan secara efektif.

Melalui penyelenggaraan reviu persiapan ini, AAFI kembali menegaskan komitmen teguhnya dalam meningkatkan standar profesionalisme dan kapasitas auditor forensik di Indonesia. Lulusan diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan ( change agent) yang krusial. Kontribusi mereka sangat dinantikan dalam memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan integritas pengelolaan keuangan, baik di sektor negara maupun korporasi, demi menjawab tantangan kompleksitas praktik fraud yang kian meningkat.